Jumat, 26 Agustus 2011

MERAJUT JIWA MENUJU UMATAN WAHIDAN

Assalamu'alikum Wr Wb.
Alhamdulillahi Robbun izzati, Wassolatu 'Ala Rosulul akhirizzaman saw.  Dibulan Romadlan yang penuh barokah ini mari kita sejenak tadarus Al Quran  Surat Ar Rum  31-32.
واتقوه  واقيموا الصلوة  ولاتكونوا  من المشر كين.    من الدين   فرقوا دينهم  وكانوا  شيعا  كل  حزب بما لديهم  فرحون.
Artinya  : Bertaqwalah kepadanya serta dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah  ( musyrik ).  Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan, setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada  golongan mereka.
Sesuai dengan tema kita pada kali ini adalah merajut jiwa.  maka marilah kita teliti hati kita masing-masing, dan sampaikan secara jujur dari lubuk hati yang paling dalam. serta niatkan ikhlas ingin memurnikan agama Allah swt akhirnya mendapat ridloNya. Dan janganlah diri dibebani kepentingan apapun. Apakah kita dalam beribadah, bersikap, berkeyakinan, berperasaan, merasa bangga kepada dinul hanif ( Agana Islam ) Al Al Quran dan As Sunnah, sebagai dasar berfikir dan taat/berserah diri,  atau kita lebih bangga bila digolongkan dengan kelompok kita masing-masing  ? singkat kata lebih bangga mana  jadi jama'ah Islam atau jam'iyah ..... perserikatan..... jamaah ..... dst.
Kalau kita lebih mentaati tata aturan kelompok/pemimpin (apapun namanya) dibanding tata aturan Allah dan Rasul ( Islam ) maka disitu jiwa kita telah ada benih  taat/mengabdi kepada dua hal yakni Allah dan yang lain.  Itulah  yang dipesankan oleh ayat dan janganlah kamu termasuk musyrik.
Sadarkan kita bagaimana jika jiwa kita telah dirasuki bentuk kemusyrikan  ?  Satu dosa menghapus seluruh amal.
Sekarang bagaimana cara menata kejernihan jiwa agar terhindar dari bentuk kemusyrikan ? 
1. Belajarlah Al Quran secara urut dan meneyeluruh sampai khatam, baik tektual atau kontektual jangan ter
    putus-putus
2. Bila mengamalkan Al Quran cari contoh pengamalan yang pernah dilakukan oleh nabi saw. jangan menurut
    pendapatnya sendiri,/kelompoknya sendiri karena Nabi lebih paham dari pada ulama' secerdas apapun
3. Kalau kita sulit memecahkan masalah sendiri dan perlu bantuan ulamak, bertanyalah dengan pertanyaan 
    yang benar. Jangan bertanya Ustadz bagaimana hukumnya anu  ?  tapi bertanyalah Ustadz Bagaimana
    Allah dan Rasul menghumi tentang anu  ... ( satu contoh Ustadz perserikatan  ............ menetapkan hari
    raya kapan , atau Ustadz hari rayanya kapan  ?  bukan bagaimana Allah dan Rasul memberi petunjuk ten
    tang hari raya  ?  )  dan seterusnya dan lain masalah.  Sehingga kalau kita melaksanakan sesuatu ibadah
    bukan atas petunjuk ustadz tapi atas petunjuk Allah dan Rasul-Nya
4. kurangi atau hindarkan kepada Fanatik golongan,  biasakan hidup dalam Fanatik Islam. (ajaran Allah dan
    Rasul bagaimana ?)
5. Berbaurlah dengan sesama umat Islam, jangan merasa lebih, karena kemulyaan seseorang dinilai oleh Allah
    atas dasar Kataqwaanya.
6. Beribadahlah dengan ikhlas karena Allah swt. dengan memurnikan agamaNya, karena hidayah Allah akan
    masuk kedalam jiwa yang murni dan ikhlas, sehingga terpatri jiwa yang bersih dan suci.

Akhirnya mudah-mudahan ada manfaat dan diridloi oleh Allah swt.
Wassalamu'alaikum Wr  Wb